Korban diketahui bernama Tarmizi (57), warga Desa Meunasah Keude, Lhungputu. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang santri dayah yang curiga dengan bau menyengat dari arah bangunan tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan, warga langsung menghubungi pihak kepolisian, aparatur desa, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Pidie Jaya. Proses evakuasi pun segera dilakukan bersama aparat TNI, Polri, dan relawan.
Ketua PMI Pidie Jaya, Irwan Ibrahim, yang baru saja dilantik, turut langsung terjun ke lokasi bersama timnya, untuk mengevakuasi jasad korban ke RSUD Pidie Jaya.
"Begitu mendapat informasi dari masyarakat, kami langsung turun ke lokasi bersama relawan PMI. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dan diperkirakan sudah meninggal lebih dari tiga hari," ujar Irwan kepada Kontributor SiberAceh.com di RSUD Pidie Jaya.
Di rumah sakit, jenazah Tarmizi langsung mendapat penanganan dan pemeriksaan. Menurut keterangan dari salah satu adik kandung korban, Fauziah, almarhum memang sudah beberapa hari tidak ada kabar sejak terakhir dilihat pada Kamis lalu.
"Abang saya sudah lama tinggal di gubuk itu sejak menjadi duda. Beliau meninggalkan enam anak. Dulu sempat berjualan, tapi bangkrut. Rencananya memang mau mulai berdagang lagi, tapi takdir berkata lain," kata Fauziah dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga korban menyatakan telah menerima kematian Tarmizi dengan ikhlas, dan meyakini bahwa almarhum meninggal karena faktor alamiah, tanpa ada tanda-tanda kekerasan.
Jenazah rencananya akan segera dimakamkan di desa kediamannya, Meunasah Keude, Lhungputu. (Herry)