SiberAceh

 

Gayo Lues, SiberAceh.com Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gayo Lues mengalami lonjakan tajam. Dalam sepekan terakhir, harga beras lokal naik signifikan hingga menyentuh angka Rp31.000 per bambu, dari sebelumnya hanya Rp25.000 hingga Rp28.000 ribu per bambu.

Kenaikan harga ini mulai dikeluhkan warga, terutama kalangan rumah tangga dengan penghasilan pas-pasan. Mereka merasa terbebani, karena beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap hari.

“Sebelumnya saya beli beras harganya Rp28 ribu per bambu. Akan teyapi kemarin, saya beli sudah Rp30 ribu perbambu. Berat kali, apalagi harga kebutuhan lain juga ikut naik,” keluh Nur, warga Kutapanjang, Selasa (22/7/2025).

Anehnya sambung Nur, sudah harga beras mahal, untuk mendapatkannya saja saat ini sulit. "Sudah harga mahal, berasnya juga sulit diperoleh," keluhnya.

Hal yang sama juga diungkapkan salah satu Pedagang beras di Kutapanjang yang tak ingin dirinya dipublikasikan, bahwa kelangkaan stok padi dari petani sebagai penyebab utama naiknya harga beras di tingkat pengecer.

“Beras dari petani sulit kami peroleh saat ini. Sepertinya hasil panen padi di Gayo Lues banyak yang dibawa keluar daerah, membuat stok padi lokal minim," tuturnya.

Melonjaknya harga beras ini membuat masyarakat berharap, agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengendalikan harga bahan pokok di Kabupaten berjuluk Negeri Seribu Bukit ini. (Dosaino)

Lebih baru Lebih lama