Hal itu disampaikan Kabid Industri pada Dinas Perindustrian Gayo Lues, Rina Sulastri, S.Sos, Senin (6/10/2025), di Gedung Dekranasda Gayo Lues.
Dijelaskan, total 40 peserta yang berasal dari berbagai profesi yang mengikuti pelatihan tersebut, para peserta sengaja dibagi dalam beberapa kelompok, untuk memudahkan monitoring.
"Setelah pelatihan selesai, mereka kita bekali dengan peralatan dasar dan bahan, agar bisa langsung praktek dan memulai usaha di wilayahnya masing-masing. Bahkan, kita akan membantu memfasilitasi IKM untuk mendapatkan izin usaha dan merek dagang, atau brand produk ke Kementerian Hukum dan HAM RI,” ujar Rina.
Untuk itu sambungnya, pelatihan yang digelar pihaknya, bukan sekadar meningkatkan keterampilan individu, melainkan sebagai langkah nyata dalam menciptakan wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Dengan kemampuan mereka memproduksi sabun, lotion dan parfum sendiri, para peserta diharapkan mampu membentuk UMKM baru yang dapat menopang perekonomian masyarakat.
“Harapan kami, ilmu yang mereka dapatkan tidak berhenti di pelatihan saja. Kami ingin muncul produk-produk lokal khas Gayo Lues yang bisa bersaing di pasaran, apalagi bahan baku dasar dari produk tersebut, seperti nilam dan sere wangi sangat banyak didapati di Kabupaten Gayo Lues,” tambahnya.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu, juga mendapatkan dukungan dari Kampus Unsyiah Banda Aceh. Terlebih, kegiatan ini sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis potensi lokal di wilayah pegunungan Gayo Lues.
Dengan dukungan keterampilan, peralatan dan semangat berwirausaha, para peserta diharapkan dapat menjadi pelopor UMKM baru di Gayo Lues, khususnya di bidang produk rumah tangga dan kecantikan. (Dosaino)