PIDIE JAYA | SiberAceh.com – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, suasana Pidie Jaya justru jauh dari semarak merah putih. Pantauan kontributor SiberAceh Minggu (10/8/2025), di pusat Kota Meureudu hingga ke sejumlah gampong, minim terlihat bendera merah putih berkibar di halaman rumah, pertokoan, warung kopi, maupun gedung perkantoran.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan serius: ke mana semangat kemerdekaan masyarakat Pidie Jaya? Apakah kesadaran kolektif untuk menghargai simbol negara mulai luntur, ataukah sekadar abai terhadap momentum bersejarah ini?
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, mengakui pihaknya sudah menginstruksikan seluruh kapolsek untuk menghimbau masyarakat melalui aparatur desa dan tokoh masyarakat agar memasang bendera di lokasi-lokasi strategis, terutama di pusat keramaian. Bahkan, Kapolres bersama personelnya ikut turun langsung membagikan lebih dari 250 lembar bendera kepada pengguna jalan.
“Kami sudah memerintahkan kapolsek-kapolsek memberi himbauan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing agar memasang dan mengibarkan bendera merah putih,” tegas AKBP Ahmad Paisal, Sabtu (9/8/2025).
Kapolsek Meurah Dua, Ipda Jailani, juga menegaskan pihaknya telah berulang kali menyampaikan himbauan kepada aparatur desa.
“Senin kita turun lagi untuk menghimbau masyarakat, apalagi menjelang hari H,” ujarnya via sambungan telepon.
Meski begitu, realita di lapangan menunjukkan kesadaran warga masih minim. Bahkan di jalan protokol, banyak toko dan warung kopi tidak terlihat memasang bendera.
Kondisi ini mengundang kritik publik, mengingat pengibaran bendera bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan.
Dengan hari H tinggal hitungan hari, pertanyaan yang tersisa: apakah Pidie Jaya akan bangkit menyambut HUT RI ke-80 dengan layak, atau membiarkan momentum ini berlalu tanpa makna? (Herry)