SiberAceh
Pidie Jaya, SiberAceh.com - Pagi itu, suasana di Pantai Khutang Tringgadeng, Pidie Jaya, tampak berbeda dari biasanya. Bukan karena debur ombak atau semilir angin laut yang lebih kencang, tapi karena semangat gotong royong yang menggema di sepanjang kawasan wisata Islami itu. Sejumlah orang tampak sibuk membersihkan sampah, memangkas pepohonan, memperbaiki jalan, dan menata ulang pondok-pondok yang berdiri menghadap laut.

Di antara mereka, hadir sosok yang cukup mencuri perhatian, Wakil Bupati Pidie Jaya. Tidak sekadar memantau, beliau turut turun langsung memungut sampah dan membaur bersama warga dalam aksi bersih-bersih lokasi wisata.

“Tujuan pemerintah jelas, kita ingin lokasi wisata ini benar-benar layak dan menarik bagi pengunjung. Kalau pengunjung ramai, pedagang di sekitar juga ikut senang. Ujung-ujungnya, PAD kita juga naik,” ujarnya saat ditemui oleh kontributor SiberAceh.com.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sektor yang diandalkan adalah pariwisata lokal, terutama kawasan Pantai Khutang Tringgadeng yang memiliki potensi besar namun selama ini belum terkelola dengan optimal.

Penataan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perbaikan akses jalan, peremajaan pohon peneduh, hingga penataan ulang pondok-pondok tempat pengunjung bersantai. Kebersihan juga menjadi fokus utama dalam pembenahan ini. 

“Kita ingin kesan 'asal ada’ itu hilang. Lokasi ini harus nyaman, bersih, dan ramah untuk siapa saja yang datang,” tambah Wakil Bupati.

Satu kebijakan baru yang cukup diapresiasi pengunjung adalah penghapusan aturan ‘wajib makan-minum di pondok untuk bisa parkir’. Mulai Minggu, 4 Mei 2025, aturan tersebut resmi tidak berlaku. Pengunjung kini bebas memilih di mana mereka ingin parkir dan menikmati makanan tanpa tekanan dari pemilik pondok.

“Kita ingin menciptakan suasana wisata yang sehat, adil, dan menyenangkan. Tidak boleh ada lagi praktik-praktik yang membatasi kebebasan pengunjung. Semua harus merasa nyaman di sini,” tegasnya.

Langkah Pemkab Pidie Jaya ini tidak hanya soal pembenahan fisik, tetapi juga perubahan pola pikir dan sistem yang lebih pro pada pengunjung dan pelaku usaha kecil. Masyarakat pun menyambut baik perubahan ini dengan harapan besar: Pantai Khutang Tringgadeng akan menjadi wajah baru pariwisata Islami yang membanggakan daerah.

Apakah ini cukup efektif mendongkrak PAD ke depan? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, semangat untuk berubah sudah menyala di pantai ini. (Herry)
Lebih baru Lebih lama