Pada Jumat, 6 Juni 2025, warga bersama Aparatur Desa beramai-ramai mendatangi kediaman dua ulama yang menjadi guru mengaji mereka, Tgk. H. Munir A. Jalil (Waled Cot Lipah) di Desa Cot Lipah dan Tgk. Ruslan A. Rahman di Desa Meunasah Raya. Kedua ulama ini aktif membimbing warga setiap malam Sabtu, mengajarkan ilmu agama dan nilai-nilai kebajikan.
Kepala Desa Meunasah Bie, Helmi, menjelaskan, kunjungan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa para guru yang telah mendidik masyarakat. "Ini rutin kami lakukan setiap tahun sebagai wujud memuliakan guru. Selain itu, kami juga bersilaturahmi dalam momen-momen lain," ujarnya kepada Wartawan SiberAceh.com.
Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bukti eratnya hubungan antara warga dengan para ulama. Mereka datang dengan penuh keikhlasan, berbagi cerita, dan saling mendoakan. Suasana hangat terasa ketika seluruh warga, tua maupun muda, berkumpul di rumah guru sambil mempererat ikatan persaudaraan.
Hery, salah seorang warga yang rutin mengikuti pengajian mengungkapkan kebanggaannya akan kekompakan warga. "Saya sangat senang melihat kebersamaan ini. Hampir seluruh warga hadir, tidak ada yang terlewat. Semoga ini terus terjaga," katanya.
Ia juga berharap agar semangat persatuan di Meunasah Bie tetap kuat tanpa terpecah oleh perbedaan. "Kita harus saling menutupi kekurangan, bukan memperbesar masalah. Dengan begitu, desa kita akan selalu diberkahi," tambah Hery.
Kunjungan ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana meneladani ketulusan para guru dalam membimbing masyarakat. Tgk. Munir dan Tgk. Ruslan, sebagai figur ulama yang rendah hati, selalu menerima kunjungan warga dengan senyum dan nasihat-nasihat penuh makna.
Bagi warga Meunasah Bie, menghormati guru adalah bagian dari menjaga adab dan akhlak dalam Islam. Melalui kegiatan seperti ini, mereka ingin menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda agar tidak lupa akan jasa-jasa para pendahulu.
Di tengah derasnya arus modernisasi, tradisi silaturahmi dan penghormatan kepada guru di Meunasah Bie patut diapresiasi. Kegiatan ini bukan hanya memperkuat persatuan, tetapi juga menjadi contoh nyata kehidupan bermasyarakat yang harmonis, penuh toleransi, dan saling menghargai.
Semoga kebersamaan warga Meunasah Bie terus terjaga, menjadi desa yang selalu diberkahi dalam lindungan-Nya. (Herry)